BERITA SUMEDANG – Akibat kondisi tanah labil, ruas Jalan Haurpapak di Kecamatan Surian kembali rusak dan retak akibat longsor dan pergerakan tanah.
Oleh karena itu, Pemkab Sumedang akan berupaya mencari solusi permanen untuk mengatasi permasalahan ruas jalan tersebut. Salah satunya, dengan membuat jalur jalan baru.
“Kami ingin mencari solusi permanen yaitu dengan mempertimbangkan pembuatan rute jalan baru atau memanfaatkan jalur lama yang masih berguna,” tutur Wakil Bupati Sumedang, Fajar Aldila.
Ia katakan itu, saat meninjau langsung kondisi ruas Jalan Haurpapak Kecamatan Surian bersama Plt. Kepala Dinas PUTR (Pekerjaan Umum dan Tata Ruang) Budi Yana Santosa dan Camat Surian, Mamat Hady Saputra, Sabtu, 22 Februari 2025.
Kondisi tanah labil
Menurut dia, pada periode pertama Bupati Dony Ahmad Munir, ruas jalan tersebut sudah mendapat perbaikan sampai tiga kali dengan total anggaran mencapai Rp2 miliar.
Akan tetapi, sebelum jalan selesai perbaikan, longsor terus terjadi karena kontur tanah tidak stabil. Untuk mengatasinya, perlu kerja sama dengan pihak Perhutani.
Baca juga: Warga Sambut Kedatangan Bupati Dony-Wabup Fajar di Gedung Negara
“Kami akan segera bersurat dan menghadap langsung ke Kementerian PUPR untuk mendapatkan izin terkait akses jalan tersebut,” ujar Fajar.
Ia mengatakan, untuk penanganan sementara, ruas jalan itu sedang pembuatan beton. Namun, baru saja ada laporan muncul dua retakan baru akibat kondisi tanah yang tidak stabil, bahkan hujan deras dengan intensitas yang tinggi.
“Seperti sekarang ini sedang pembetonan. Baru tadi juga, dapat laporan malam itu sudah ada dua retakan baru. Takutnya, ketika sedang perbaikan terjadi lagi longsor. Bagaimanapun keselamatan para pekerja itu tetap menjadi perhatian,” katanya.
Baca juga: Untuk Efisiensi Anggaran, Bibit Tanaman Jadi Tanda Ucapan Selamat Dilantiknya Bupati Sumedang
Kendala tanah Perhutani
Sementara itu, Plt. Kepala Dinas PUTR Budi Yana Santosa menjelaskan, anggaran untuk ruas jalan Haur Papak bersumber dari Unit Reaksi Cepat PUTR dan harapannya dalam waktu satu bulan ke depan perbaikan ini bisa terselesaikan.
“Perbaikannya secara kontraktual dengan menggunakan bronjong dan pelat beton, serta penguatan bronjong dengan dolken. Estimasi kebutuhan waktu untuk menyambungkan kembali jalan yang terputus perkiraan sekitar dua bulan,” ucapnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, kajian terhadap kondisi tanah selama hampir dua tahun terakhir. Dari hasil kajian, ada beberapa titik tanah yang memungkinkan untuk pemindahan jalan di atas patahan yang terputus.
Baca juga: Beberapa Langkah 100 Hari Kerja Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir, Guru PAUD Jadi Prioritas
“Namun demikian, terdapat kendala dalam pembangunan jalan baru, di antaranya kepemilikan tanah oleh Perhutani yang mengharuskan adanya proses administrasi permohonan pinjam pakai,” tuturnya.
Selain itu, area longsoran memerlukan penanganan khusus dengan biaya yang cukup besar.
Berdasarkan DED (Detail Engineering Design), estimasi biaya pemindahan jalan ini mencapai Rp15 miliar.
“Usulan pengajuan anggaran melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) dan dana insentif daerah, serta kami juga membutuhkan dukungan dari pimpinan daerah yang baru agar rencana perbaikan jalan ini dapat segera terealisasi,” ujarnya.
Camat Surian, Mamat, atas nama masyarakat Kecamatan Surian, menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Wakil Bupati Sumedang yang telah menunjukkan kepedulian dengan meninjau langsung kondisi jalan Haur Papapak.
“Kami berharap jalur transportasi Surian-Sumedang dapat kembali lancar. Karena selain menjadi akses utama Sumedang-Surian, jalur ini juga menghubungkan wilayah Subang dan Indramayu,” ujar Mamat. (Aje)***