Bupati akan Pasang Alat Deteksi Pergerakan Tanah Buatan Finlandia

Alat pendeteksi pergerakan tanah buatan Finlandia akan dipasang di sejumlah titik rawan bencana longsor, yakni di Cadas Pangeran dan daerah Waduk Jatigede. (Aje/BeritaSumedang.com)

BERITA SUMEDANG – Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir akan memasang alat pendeteksi pergerakan tanah buatan Finlandia di sejumlah titik rawan bencana longsor.

“Saya akan pasang alat itu di dua titik, yakni di Cadas Pangeran dan daerah Waduk Jatigede.

Ini upaya pemerintah daerah untuk melindungi warganya dari kerawanan bencana alam,” kata Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir di Pamulihan, Sumedang, belum lama ini.

Baca juga: Pasca Longsor Jalur Cadas Pangeran Pengendara Diimbau Tetap Waspada

Menggunakan teknolologi navigasi satelit

Ia mengatakan, alat buatan Finlandia itu, bisa menjadi EWS (early warning system/ sistem peringatan dini) longsor.

Terlebih alat tersebut cukup canggih yang menggunakan tekhnologi navigasi satelit.

“Dengan alat itu, bisa ketahuan kalau terjadi pergerakan tanah berpotensi longsor,” ujar Dony.

Dengan alat itu, lanjut dia, bisa menjadi acuan pemerintah untuk mengambil kebijakan dan langkah pencegahan terjadinya longsor yang bisa membahayakan keselamatan jiwa masyarakat.

Baca juga: Kaleidoskop 2021: Yana Cadas Pangeran Hebohkan Dunia Maya, Nyata dan Alam Gaib

“Contohnya di Jalan Cadas Pangeran. Ketika di tebing Jalan Cadas Pangeran terjadi pergerakan tanah, kami bisa langsung membuat kebijakan.

Misalnya, kendaraan tidak boleh melewati jalan tersebut, khawatir pergerakan tanahnya menimbulkan longsor. Jadi, mencegah sebelum terjadi,” tuturnya.

Lebih jauh Bupati Dony menjelaskan, Pemkab Sumedang awal tahun depan, terlebih dahulu akan melakukan uji coba pemasangan alat tersebut di Jalan Cadas Pangeran.

Baca juga: Mau Coba Jalan Tol Cisumdawu dari Pamulihan sampai Cimalaka? Ayo Sekarang Mumpung Gratis!

Jika alat itu hasilnya akurat dan efektif mendeteksi pergerakan tanah, Pemkab Sumedang akan memasangnya di daerah rawan longsor.

Selian di Jalan Cadas Pangeran, juga  daerah Waduk Jatigede. “Jadi, kita ujicoba dulu alat itu di Cadas Pangeran,” katanya.

Ia tak memungkiri, daerah Cadas Pangeran daerah rawan longsor. Seperti beberapa waktu lalu, beberapa batu besar jatuh dari atas tebing.

Akibatnya, menimpa dua mobil yang melintas di Jalan Cadas Pangeran.

Bahkan sebelumnya pun, di Jalan Cadas Pangeran cukup sering terjadi longsor yang menimbun badan jalan.

Longsornya memutus arus lalu lintas kendaraan dan menimbulkan kemacetan parah.

Baca juga: Tuntaskan Pembalakan Liar di Cisampih Jatigede, GAKKUM Jabalnusra Lakukan Penyidikan

“Penanganannya, dengan mengalirkan saluran air di atas tebing sehingga tidak mengalir ke badan jalan. Ada pengerukan juga supaya tidak terjadi erosi,” kata Dony.

Patahan gempa “keuyeup bodas”

Menangggapi pemasangan alat pendeteksi pergerakan tanah di Jatigede terlebih di Jatigede dugaaan ada patahan gempa Baribis yang biasa disebut “keuyeup bodas”,

ia mengatakan, keuyeup bodas itu istilah masyarakat atau isu yang sudah lama tapi perlu diteliti kebenarannya.
“Keuyeup bodas itu, isu lama yang harus diteliti kebenarannya,” ujarnya.

Baca juga: Penyintas Gempa Cianjur Bertahan Dalam Kondisi Gelap Gulita(Aje)***