BERITA SUMEDANG – Permasalahan banjir di Kecamatan Cimanggung disebabkan oleh faktor yang sama dari tahun ke tahun.
Permasalahan banjir, selain dampak curah hujan yang tinggi, juga akibat pendangkalan sungai pengaruh sedimentasi dan sampah.
Parahnya lagi, terjadi penyempitan aliran sungai karena pembangunan di sekitar bantaran sungai.
Baca juga: Pasar Parakanmuncang Cimanggung akan Segera Direvitalisasi
“Begitu pula, kurangnya daerah resapan air akibat alih fungsi lahan dan drainase yang tidak optimal di wilayah pegunungan,” kata Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir .
Ia katakan itu, saat memimpin rapat rapat terpadu untuk mencari solusi permanen pascaterjadinya banjir yang merendam pemukiman warga di empat desa di Kecamatan Cimanggung, Kamis malam, 13 Maret 2025 di Aula Tampomas Setda Kabupaten Sumedang, Jumat, 14 Maret 2025.
Hadir, Wakil Bupati Sumedang Fajar Aldila yang diikuti unsur BPBD Provinsi Jawa Barat, Basarnas, perangkat daerah Kabupaten Sumedang, dan kecamatan.
Baca juga: Pj. Bupati Sumedang Herman Suryatman Tinjau Lokasi Banjir di Dusun Leuwiawi, Ujungjaya
Solusi tangani banjir
Menurut Dony, pemerintah harus hadir dengan kebijakan, program dan kegiatan untuk mengatasi permasalahan tersebut.
“Untuk mengatasinya, pertama kita harus melakukan mobilisasi dengan kekuatan yang ada, seperti melibatkan Basarnas, provinsi, kabupaten, kecamatan, dan desa. Nanti kami yang mengorkestrasi,” ujarnya.
Untuk solusi penanganan banjir jangka pendek, lanjut Dony, dirinya meminta agar seluruh jajaran ikut berpartisipasi dan berkontribusi dalam penanganan bencana banjir tersebut.
Baca juga: Pasar Parakanmuncang Cimanggung akan Segera Direvitalisasi
“Dari sisi manajemen bencana, pertama yang harus kita lakukan, yakni selamatkan dulu jiwa warga yang terkena bencana. Kedua, pastikan yang terkena bencana ini dievakuasi. Ketiga, penuhi kebutuhannya. Dan keempat, pengerukan di bawah jembatan Pansor,” tuturnya.
Normalisasi sungai
Kemudian untuk solusi jangka panjang, ia menuturkan harus dilakukan normalisasi sungai pada saat kemarau.
Normalisasi sungai akan dilakukan pada saat kemarau, termasuk pengerukan, pelebaran sungai, penguatan bantaran sungai, penguatan beronjong untuk penguatan tanggul, pengecekan sistem drainase termasuk pembuatan sumur resapan atau biopori.
Baca juga: Untuk Efisiensi Anggaran, Bibit Tanaman Jadi Tanda Ucapan Selamat Dilantiknya Bupati Sumedang
“Lalu rehabilitasi aliran sungai terutama bantaran sungai dengan penghijauan, dan memperbaiki tata ruang pembuatan zona hijau di area rawan,” ujar Dony. (Aje)***