Ternyata, Ini yang Melatarbelakangi Dibangunnya Waduk Jatigede? Hingga Mengorbankan Puluhan Ribu KK Warga Sekitar!

PLN IP akan bangun PLTS 1.000 MW di Jatigede (Aje/BeritaSumedang.com)

 

BERITA SUMEDANG – Ada yang tahu enggak? Sebetulnya, apa sih yang melatarbelakangi pembangunan Waduk Jatigede di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat?

Sampai-sampai harus “menenggelamkan” wilayah 28 desa di lima kecamatan. Bahkan harus mengorbankan warga terdampak pembangunan Waduk Jatigede sekitar 10.920 kepala keluarga (KK).

Meski mereka sudah mendapat uang ganti rugi untuk pindah ke daerah lain, dampaknya mereka harus kehilangan lahan sawah dan kebun yang menjadi mata pencahariannya.

Baca juga: Projek Pembangunan Terlama di Dunia Ada di Sumedang? Ini Kronologisnya

Pertanyaannya, seberapa penting kah keberadaan Waduk Jatigede? Terus apa sih yang melatarbelakangi pembangunan Waduk Jatigede?

BeritaSumedang.com menghimpun data dan keterangan dari berbagai sumber, berikut ini yang melatarbelakangi pembangunan Waduk Jatigede.

Latar belakang pembangunan Waduk Jatigede di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, karena potensi debit air Sungai Cimanuk yang begitu besar, belum termanfaatkan secara optimal untuk pengairan sawah di daerah pantura (pantai utara) Jawa Barat.

Baca juga: BKC Ilegal Tembakau Sumedang Masih Tinggi, Erwan: Ini Rugikan Negara!

Debit air Sungai Cimanuk rata-rata sebesar 4,3 miliar kubik per tahun, baru termanfaatkan untuk irigasi hanya 28 persen. Sisanya 72 persen, terbuang ke laut karena belum ada waduk.

Padahal, sistem irigasi Rentang di pantura Jabar seluas 90.000 hektare, sepenuhnya mengandalkan pasokan air Sungai Cimanuk.

Akibat belum termanfaatkan secara optimal, sehingga pada musim kemarau selalu mengalami defisit air irigasi yang mengakibatkan hamparan areal pesawahan para petani di pantura Jabar, acapkali mengalami kekeringan.

Baca juga: Terowongan Jalan Tol Cisumdawu Satu-Satunya di Indonesia, Tapi Kenapa Jumlahnya Dikurangi? Ini Alasannya

Bahkan di wilayah hilir Sungai Cimanuk, seperti Cirebon, Indramayu dan Majalengka, ketika musim kemarau selalu mengalami krisis air baku untuk keperluan air bersih dan air minum domestik, perkotaan dan industri.

Dengan alasan itu lah, menjadi latar belakang pembangunan Waduk Jatigede. Sebagian besar tanahnya milik masyarakat setempat, berupa sawah dan kebun. (Aje)***