BERITA SUMEDANG – Kabupaten Sumedang menjadi pilot project program “Makan Siang Bergizi Partisipatif Bagi Peserta Didik Sekolah Dasar”.
Program makan siang bergizi itu, menyusul program nasional presiden terpilih, yakni memberi makanan bergizi bagi anak sekolah.
“Kabupaten Sumedang menjadi piloting uji coba dari dua skema. Pertama, skema partisipatif dan kedua skema APBD,” ujar Pj. Sekda Sumedang Tuti Ruswati.
Baca juga: Siswa Teladan Bercita-cita Jadi Arsitek dan Programer
Ia katakan itu, usai rapat persiapan “Uji Coba Program Makan Siang Bergizi Partisipatif Bagi Peserta Didik Sekolah Dasar” di Aula Tampomas, Kamis, 18 Juli 2024.
Ia menyebutkan, untuk skema APBD, memang sudah sesuai regulasi. Untuk skema partisipatif, bagaimana masyarakat, dunia usaha dan BUMD bisa berpartisipasi dan berkontribusi untuk kepedulian masyarakat.
H itu, terutama guna terwujudnya program makan bergizi bagi anak sekolah. “Kami sudah menggalang dana dari beberapa BUMD. Dari kebutuhan Rp 152 juta itu, sudah terkumpul Rp 80 juta,” kata Tuti.
Baca juga: Masih Rendahnya Angka Rata-rata Lama Sekolah di Sumedang, Bupati Luncurkan Paket Geulis
Pengelolaannya transparan
Ia menegaskan, pengelolaan dana tersebut bukan oleh pemerintah daerah, melainkan kelompok masyarakat yang mengumpulkannya.
“Kelompok masyarakatnya, bisa PKK Kecamatan, koperasi dan sebagainya. Ini sedang dikaji. Rekeningnya pun rekening khusus panitia program makan bergizi yang pengelolaannya transparan,” katanya.
Jadi, kata dia, siapa pun yang akan menyumbang atau berkontribusi bisa melihat bagaimana masuk dan keluarnya dana tersebut. “Serupiah pun akan terbuka sehingga tidak masalah dari penggunaan dana ini,” ujarnya.
Baca juga: Nilai SAKIP Meningkat Signifikan, Wabup Erwan Setiawan Apresiasi Disdik Kabupaten Sumedang
Menurut Tuti, uji cobanya di SDN Pamoyanan, Kecamatan Jatigede dan SDN Sirahcai, Kecamatan Jatinangor yang rencananya September nanti.
Menu 4 sehat 5 sempurna
Pelaksanaan uji cobanya selama sebulan, tergantung dana yang dihimpun. Kalau dananya cukup untuk dua bulan, berarti pelaksanaannga dua bulan. “Namun untuk APBD, sudah pasti sebulan,” ujarnya.
Menu makanannya harus memenuhi 4 sehat 5 sempurna. “Jadi dengan uang Rp15.000 per anak, harus memenuhi 4 sehat 5 sempurna,” tuturnya.
Menanggapi hal itu, Sekretaris Dinas Pendidikan Eka Ganjar Kurniawan mengatakan, tujuan uji coba itu, guna menguji efektifitas dan efisiensi tata kelola pelaksanaan program.
“Selain itu, untuk menguji tingkat partisipatif masyarakat dan dunia usaha dalam pelaksanaannya,” kata Eka. (Aje)***